Beberapa atlet BMX asal Banten akhir‑akhir ini makin vokal soal kondisi dukungan dari pemerintah daerah mereka. Bahkan kabarnya, ada yang sudah mempertimbangkan untuk pindah membela provinsi lain — terutama ke Jawa Barat.
Menurut salah satu unggahan dari Infoserang (Facebook), sejumlah atlet BMX Banten berhasil meraih prestasi pada Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) dan ajang‑ajang kompetisi lainnya. Namun prestasi ini dianggap “kurang diperhatikan” oleh Pemprov Banten dalam hal apresiasi, fasilitas, maupun dukungan berkelanjutan.
Artikel Radar Banten memperkuat cerita itu: meskipun atlet BMX Banten sukses menyabet tiga medali emas di Fornas VII 2025 (NTB), perhatian nyata dari Pemprov Banten belum juga tampak. Salah satu atlet yang disebut‑sebut ingin pindah adalah Heru Anwari, yang menilai Jawa Barat lebih mendukung atlet dengan bonus besar di ajang Porda, Porprov, hingga PON (Rp 250 juta‑Rp 350 juta). Juga diceritakan bahwa Achmad Farhan, atlet BMX dari Serang, pernah batal ikut Kejurnas BMX Freestyle 2025 di Ciamis karena minim dukungan meski prestasinya sudah banyak.
Ketua ABI (Asosiasi BMX Indonesia) Banten, Oman Solihin, menyayangkan hal ini: selama lebih dari satu dekade, atlet BMX Banten terus berprestasi tapi “dengan fasilitas seadanya dan perhatian minim”, serta “Apresiasi tidak hanya penting untuk penghargaan, tapi juga menjaga motivasi dan mencegah para atlet pindah ke daerah lain,” tegasnya.
Dengan situasi tersebut, tekanan untuk pindah atau membela provinsi lain makin kentara — bukan hanya soal gengsi, tapi kebutuhan nyata: dukungan finansial, fasilitas latihan, dan penghargaan atas kerja keras mereka.
Netizen pada postingan akun infoserang (Instagram) juga memberikan beragam komentar, namun tidak sedikit juga yang menganjurkan rider (heru anwari) untuk pindah saja ke Jawa Barat atau Jawa Tengah, dikarenakan atlit pada beberapa provinsi terkait jauh lebih di hargai dan mendapat apresiasi yang layak sebagai salah satu perwakilan yang membanggakan provinsi tersebut.
Sumber: